Rabu, 25 April 2012

materi bahasa indonesia

Pembawa acara Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Pembawa acara atau pranatacara , atau biasa disebut Master of Ceremony, disingkat MC adalah orang yang bertugas sebagai tuan rumah sekaligus pemimpin acara dalam panggung pertunjukan, hiburan, pernikahan, dan acara-acara sejenis. Pembawa acara membawakannarasi atau informasi dalam suatu acara atau kegiatan, ataupun dalam acara televisi, radio dan film. Pembawa acara biasanya membacanaskah yang telah disiapkan sebelumnya, tapi sering juga mereka harus memberikan komentar atau informasi tanpa naskah. MC biasanya memperkenalkan peserta atau artis yang segera akan tampil di atas panggung, berdialog dengan penonton, dan secara garis besar berusaha menjaga tempo acara. Bergantung kepada acara yang dibawakan, seorang MC kadang-kadang dituntut untuk dapat membawakan lelucon atau anekdot. Dalam sebuah acara resmi kenegaraan, MC kadang-kadang berlaku sebagai perwira protokol. Pemimpin upacara Dalam dunia musik hip-hopdan musik dansa elektronik, MC adalah sebutan untuk artis musik yang menciptakan atau membawakan lagu asli yang ditulisnya sendiri. MC berbeda dari DJ (disc jockey) yang memainkan musik untuk pesta dan mencampur berbagai macam musik yang sydah direkam sebelumnya. Shock G dari Digital Underground dalam buku berjudul How to Rap menyatakan bahwa istilah 'MC' dalam hip-hop "berasal dari kata Master of Ceremonies", sehingga tidak mengherankan bila terdapat "banyak nama rapper yang memakai awalan kata MC" (misalnya,MC Hammer).[1] Pembawa acara televisi juga dilibatkan dalam penulisan naskah jika diperlukan. Tugas lain yang sering dilakukan oleh pembawa acara antara lain adalah mewawancarai tokoh, menjadi moderator diskusi, dan memberikan komentar pada suatu acara olahraga, parade, dan acara-acara lainnya. [sunting]Jenis pembawa acara  Presenter televisi  Pembawa acara berita televisi  Pembawa acara radio Diskusi Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Sedang ada Konferensi "Together for the Gospel" pada Bulan April 2006 siswa SMP sedang berdiskusi Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanyakomunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut. [sunting]Macam- macam Diskusi 1. Seminar Pertemuan para pakar yang berusaha mendapatkan kata sepakat mengenai suatu hal[1]. 2. Sarasehan/Simposium Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat prasaran para ahli mengenai suatu hal/masalah dalam bidang tertentu[1]. 3. Lokakarya/Sanggar Kerja Pertemuan yang membahas suatu karya[1]. 4. Santiaji Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat menjalang pelaksanaan kegiatan[1]. 5. Muktamar Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama[1]. 6. Konferensi Pertemuan untuk berdiskusi mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama[1]. 7. Diskusi Panel Diskusi yang dilangsungkan oleh panelis dan disaksikan/dihadiri oleh beberapa pendengar, serta diatur oleh seorang moderator[1]. 8. Diskusi Kelompok Penyelesaian masalah dengan melibat kan kelompok-kelompok kecil[1]. Surat Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Untuk kegunaan lain dari Surat, lihat Surat (disambiguasi). Bis surat di Indonesia. Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Fungsinya mencakup lima hal: sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan gagasan; alat bukti tertulis; alat pengingat; bukti historis; dan pedoman kerja.[1] Pada umumnya, dibutuhkan perangko dan amplop sebagai alat ganti bayar jasa pengiriman. Semakin jauh tujuan pengiriman surat maka nilai yang tercantum di perangko harus semakin besar juga. [sunting]Sejarah surat dunia [sunting]Persia dan Mesir Pada awalnya, surat berisikan dokumen-dokumen pemerintah yang biasa dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain dengan kuda ataupun kereta kuda. Sistem pengiriman pos di dunia dimulai di Mesir sekitar tahun 2000 SM. Di Mesir, di mana pertukaran kebudayaan denganBabilonia terjadi, pembungkus surat atau amplop bisa berupa kain, kulit binatang, atau beberapa bagian sayuran. Mereka juga membungkus pesan mereka menggunakan lapisan tipis dari tanah liat yang dibakar. Sedangkan kekaisaran Persia di bawah kekuasaan Cyrus sekitar tahun 600 SM menggunakan sistem pengiriman pesan yang terintegrasi.[2] Pengendara kuda (Chapar) akan berhenti di titik-titik pos tertentu (Chapar-Khaneh). Di sini, pengendara kuda akan mengganti kudanya dengan yang baru untuk mendapatkan kecepatan maksimum dalam pengiriman pesan. Sistem ini disebut dengan angariae.[3] [sunting]China Di sisi lain dunia, di China, sebuah pelayanan pos sudah dimulai sejak zaman Dinasti Chou pada 1122-1121 SM.[2] Seperti di Persia, surat yang dikirimkan biasanya berisikan mengenai dokumen pemerintah. Sistem pengirimannya terdiri atas beberapa orang yang bergantian menyampaikan pesan tiap radius sembilan mil atau empat belas koma lima kilometer. Sistem ini semakin berkembang dengan jangkauan yang lebih luas pada masa pemerintahan Dinasti Han pada tahun 202 SM hingga tahun 220 ketika China berhubungan dengan Romawi dan sistem pelayanan pos mereka.[2] [sunting]India Perkembangan pertumbuhan dan kestabilan politik di bawah kekuasaan Kekaisaran Mauryan (322-185 SM) memperlihatkan perkembangan infrastruktur di India Kuno. Kaum Mauryan mendirikan sistem pengiriman pesan sebaik pendirian sumur umum, rumah peristirahatan, dan fasilitas-fasilitas umum lainnya.[4] Pengiriman pesan dilakukan menggunakan kereta terbuka yang ditarik kuda yang disebut denganDagana.[5] Selain itu, pada masa ini para penguasa juga melindungi tanah-tanah yang mereka punya dengan mengirimkan pesan kepada polisi atau agen militer di mana mereka berada dalam arus komunikasi seperti melalui pembawa pesan dan merpati pos. Terkadang, masyarakat awam juga mengirimkan surat kepada kerabatnya yang tinggal berjauhan.[6] [sunting]Romawi Kerajaan Romawi sendiri memebangun sistem pelayanan pos paling canggih pada tahun 14 yang bersaing dengan China oleh Kaisar Augustus.[7] Jangkauan sistem pelayanan pos ini mencakup seluruh dataran Mediterania karena adanya kebutuhan penyampaian pesan dari pemerintah Romawi dan militer antar provinsi. Kebutuhan ini memunculkan pembangunan jalan pos dengan beberapa stasiun untuk pergantian pengantar pengirim pesan setiap seratus tujuh puluh mil atau dua ratus tujuh puluh kilometer dalam periode waktu dua puluh empat jam. Akan tetapi pada akhirnya sistem ini tidak mampu bertahan karena adanya ketidakseimbangan antara jumlah surat yang dikirim dan waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman surat tersebut pada abad sembilan di Eropa.[2] [sunting]Renaisans hingga Saat Ini Walaupun kerajaan-kerajaan di Barat mulai hancur, tidak berarti sistem pelayanan pos juga hilang begitu saja. Sistem ini dipertahankan setidaknya hingga abad ke sembilan sebelum akhirnya terpecah-pecah dan tidak digunakan lagi; berbeda dengan di Timur di KekaisaranBizantium di mana sistem tersebut bertahan lebih lama karena adanya penyerapan sistem tersebut oleh kerajaan Islam di Baghdad. Dengan perkembangan bisnis internasional yang semakin meluas, ada tuntutan seputar korespondensi bisnis. Perusahaan-perusahaan mulai membangun pelayanan pos milik mereka sendiri. Hingga abad 13 , hubungan antara pusat-pusat komersial bisnis Florence, Genoa, danSiena telah berjalan dengan pusat komersial bisnis di Prancis Utara. Hal ini menarik minat para pedagang di Eropa sehingga mereka memistiskan untuk menyediakan jalur internasioanl untuk berita dan bisnis. Pada saat itu pula sudah terdapat pelayanan pos antara Venesiadengan Konstantinopel, pusat kerajaan Islam pada saat itu. Akan tetapi, dengan menguatnya negara-bangsa di Eropa, muncul lah tuntuan mengenai hak privasi atas surat yang dikirimkan. Usulan ini ditentang oleh pemerintah, di Prancis khususnya oleh France Louis XI di mana ia menciptakan Royal Postal Service. Di sisi lain, pemerintahInggris, Henry VIII membangun pelayanan reguler menuju London. Sayangnya kedua sistem tersebut bukanlah untuk umum, tetapi untuk orang-orang pemerintahan. Surat-surat pribadi belum diakui hingga akhirnya pada tahun 1627 di Prancis diizinkan adanya pengiriman surat pribadi. Akhirnya pada 1680, William Dockwra membuka pelayanan pos privat yang menggunakan metode prabayar. Surat yang akan dikirimkan akan di cap untuk menujukan kapan dan kemana surat-surat tersebut ditujukan.[2] Saat ini kemajuan sistem pengiriman surat juga dipengaruhi oleh teknologi yang berkembang saat ini; misalnya surat udara ataupun surat elektronik. Surat udara pertama berasal dari Paris pada September 1870 yang mengangkut lima ratus pounds surat dari atas balon udara.[8]Sedangkan surat elektronik pertama ditemukan pada 1970 oleh Ray Tomlinson.[9] [sunting]Layanan Pos di Indonesia Artikel utama: Pos Indonesia Perposan di Indonesia sudah dimulai sejak zaman Kerajaan Majapahit , Sriwijaya, dan Tarumanegara dalam bentuk tertulis atau surat menyurat. Huruf yang digunakan adalah huruf Palawa yang menjadi aksara Jawa di kemudian hari.[10] Surat-surat beredar di kalangan biarawan dan bangsawan seiring dengan masuknya Hindu dan Buddha di Indonesia. Pada waktu itu surat dibuat mengunakan batu, kayu, maupun kertas. Kertas di sini merujuk kepada bahan-bahan seperti kulit bambu yang diiris tipis-tipis dan menggunakan daun lontar. Lalu, kedatangan Belanda di Indonesia juga turut memengaruhi perkembangan surat-menyurat di Indonesia. Pada tahun 1596, DatanglahCornelis de Houtman yang membawa surat bagi raja-raja di Jakarta dan Banten. Pada waktu itu, surat yang beredar hanya ditujukan bagi pejabat resmi dan tidak mengandung pemberitaan tentang kompeni di Indonesia. Selain itu, pada saat itu pula, layanan pos walaupun sudah cukup maju, masih belum mencapai tahap teratur; masih tergantung pada kapal kompeni yang berlayar dari pulau ke pulau. Akhirnya, pada 26 Agustus 1746 dibangunlah kantor pos resmi pertama di Jakarta oleh Gubernur Jenderal G.W. Baron van Inhoff. Tujuan dibangunnya kantor pos ini untuk memfasilitasi dan menjamin keamaaan suarat-surat yang dikirim khususnya bagi mereka yang di luar Pulau Jawa.[11] Pada masa pemerintahan Daendels dibangun jalan raya pos Anyer-Panarukan pada 1809 yang diselesaikan dalam satu tahun. Jalan ini terbetang sepanjang pantai utara Jawa Barat hingga Jawa Timur . Pembangunan ini terinspirasi dengan pembangunan jalan pos di Kekaisaran Romawi dengan nama Cursus Publicus. Dalam perjalanannya, terjadi berbagai perkembangan-perkembangan kecil seperti adanya tarif untuk pos yang melintasi laut. Pada masa pemerintahan Jepang, sempat dikenal pula Dinas Tabungan Pos untuk pengerahan uang bagi keperluan militer Jepang.[12] Setelah merdeka, terjadi pengambilalihan Jawatan Pos Telegraf dan Telpon (PTT) dari tangan jepang hingga akhirnya pada 27 Desember 1945 berhasil dikuasai.[13] Hari itu kemudian diperingati sebagai Hari Bakti Postel. Sejak saat itu, banyak terjadi perombakan sistem pos yang ada, termasuk perluasan-perluasan wilayah mencakup daearah-daerah yang sulit dijangkau.[14] [sunting]Jenis Surat Surat secara umum digolongkan menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat dinas, dan surat niaga apabila ditinjau dari segi bentuk, isi, dan bahasanya.[15] Sedangkan apabila digolongkan berdasarkan berdasarkan pemakaiannya dapat dibagi menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat resmi, dan surat dinas.[16] [sunting]Surat pribadi Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Surat dapat berupa korespondensi antara sesama teman atau keluarga. Ciri-ciri surat pribadi yaitu[17]: 1. Tidak menggunakan kop surat 2. Tidak ada nomor surat 3. Salam pembuka dan penutup bervariasi 4. Penggunaan bahasa bebas, sesuai keinginan penulis 5. Format surat bebas [sunting]Surat Resmi Surat resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan, instansi, maupun organisasi; misalnya undangan, surat edaran, dan surat pemberitahuan. Ciri-ciri surat resmi[18]: 1. Menggunakan kop surat apabila dikeluarkan organisasi 2. Ada nomor surat, lampiran, dan perihal 3. Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim 4. Penggunaan ragam bahasa resmi 5. Menyertakan cap atau stempel dari lembaga resmi 6. Ada aturan format baku Bagian-bagian surat resmi:  Kepala/kop surat Kop surat terdiri dari: 1. Nama instansi/lembaga, ditulis dengan huruf kapital/huruf besar. 2. Alamat instansi/lembaga, ditulis dengan variasi huruf besar dan kecil 3. Logo instansi/lembaga  Nomor surat, yakni urutan surat yang dikirimkan  Lampiran, berisi lembaran lain yang disertakan selain surat  Hal, berupa garis besar isi surat  Tanggal surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat)  Alamat yang dituju (jangan gunakan kata kepada)  Pembuka/salam pembuka (diakhiri tanda koma)  Isi surat Uraian isi berupa uraian hari, tanggal, waktu, tempat, dan sebagainya ditulis dengan huruf kecil, terkecuali penulisan berdasarkan ejaan yang disempurnakan (EYD) haruslah menyesuaikan.  Penutup surat Penutup surat, berisi 1. salam penutup 2. jabatan 3. tanda tangan 4. nama (biasanya disertai nomor induk pegawai atau NIP)  Tembusan surat, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatu kegiatan [sunting]Surat Niaga Surat niaga digunakan bagi badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga seperti industri dan usaha jasa. Surat ini sangat berguna dalam membangun hubungan dengan pihak luar sehingga harus disusun dengan baik. Surat niaga terdiri atas surat jual beli, kwintansi, dan perdagangan; dan dapat dibagi atas surat niaga internal dan surat niaga eksternal.[19] Salah satu contoh dari surat niaga adalan surat penawaran dan surat penagihan.[20] [sunting]Surat Dinas Surat dinas digunakan untuk kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas dan tugas kantor. Surat ini penting dalam pengelolaan administrasi dalam suatu instansi.[21] Fungsi dari surat dinas yaitu sebagai dokumen bukti tertulis, alat pengingat berkaitan fungsinya dengan arsip, bukti sejarah atas perkembangan instansi, dan pedoman kerja dalam bentuk surat keputusan dan surat instruksi.[22] Ciri-ciri surat dinas[23]: 1. Menggunakan kop surat dan instansi atau lembaga yang bersangkutan 2. Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal 3. Menggunakan salam pembuka dan penutup yang baku 4. Menggunakan bahasa baku atau ragam resmi 5. Menggunakan cap atau stempel instansi atau kantor pembuat surat 6. Format surat tertentu [sunting]Surat Lamaran Pekerjaan Surat lamaran pekerjaan adalah surat yang dibuat dan dikirimkan oleh seseorang yang ingin bekerja di sebuah kantor, perusahaan ataupun instansi tertentu. Surat lamaran pekerjaan termasuk surat dinas atau resmi. Oleh karena itu, terdapat aturan-aturan tertentu yang harus diperhatikan dalam penulisannya. Secara umum surat memiliki bagian-bagian seperti berikut ini.[24]:  Kepala surat  Tempat dan tanggal pembuatan surat  Nomor surat  Lampiran  Hal atau perihal  Alamat tujuan  Salam pembuka  Isi surat yang terbagi lagi menjadi tiga bagian pokok yaitu : 1. paragraf pembuka 2. isi surat 3. paragraf penutup  Salam penutup  Tanda tangan dan nama terang [sunting]Surat Elektronik Artikel utama: Surat Elektronik Dengan berkembangnya teknologi, surat pun semakin mengalami pembaharuan, misalnya dengan adanya surat elektronik. Surat elektronik atau surel merupakan surat yang pengirimannya berbasis pada penggunaan internet. Pada awalnya, perusahaan bernama Olt Break and Newman dikontrak oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk membuat ARPANET pada 1969.[25] ARPANET ini singkatan dariAdvanced Research Projects Agency Network yang bertujuan untuk meciptakan metode komunikasi antara intitusi pendidikan dengan militer.[26] Pada tahun 1971, Ray Tolimson bertugas dalam proyek SNDMSG yang berfungsi untuk mengirim dan menerima pesan dalam mesin yang sama. Ray awalnya bereksperimen dengan SNDMSG untuk meninggalkan pesan di komputer sehingga muncul lah protokol CYPNET yang mampu mengirimkan pesan ke komputer lain yang masih berada dalam jaringan ARPANET. Ini lah yang menjadi cikal bakal surat elektronik.[27] Untuk mengakses surel, kita bisa memilih ssalah satu cara. Pertama dengan menggunakan browser seperti Internet Explorer atau Mozilla Firefox. Surel dengan basis browser biasanya menyediakan layanan tersebut secara gratis. Kedua dengan program pengakses surel sepertiMicrosoft Outlook. Keuntungannya kita tidak harus selalu membuka internet untuk membuka surel yang ada.[28] Topik Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Topik: Pemandangan Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan.[1] Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketikapenulis akan membuat tulisan.[2] Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas.[2] Terdapat beberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis.[1] Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.[1] Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema karangan.[1] Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya samasama dapat dijadikan sebagai judul karangan.[1] Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum,sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.[

Senin, 23 April 2012

Sabtu, 21 April 2012

supositoria




  1. definisi


Supositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektum, vagina atau uretra; umunmnya meleleh, melunak, atau melarut pada suhu tubuh.
Supositoria dapat bertindak sebagai :
}Pelindung jaringan setempat
}Pembawa zat terapeutik yang bersifat lokal atau sistemik.
2. macam2 supositoria
Berdasarkan tempat penggunaan :
Supositoria rektal
  - berbentuk peluru
  - digunakan melalui rektum atau anus
  - bobot : 2-3 gram, yaitu  dewasa 3 g, anak   2 g (menurut FI III). Kurang lebih 2 gram   (menurut FI IV)
  - bentuk torpedo, keunggulannya : jika   bagian yang besar telah masuk melalui   jaringan otot penutup anus, supositoria   akan tertarik masuk dengan sendirinya.
2. Supositoria vaginal (ovula)
  - berbentuk lonjong seperti kerucut
  - digunakan melalui vagina
  - berat antara 3-5 gram, menurut FI III 3-6    gram, umumnya 5 gram.
3. Supositoria uretra (bacilla, bougies)
  - digunakan melalui uretra
  - berbentuk tabung
  - panjang antara 7-14 cm.
BAHAN DASAR SUPOSITORIA
Bahan dasar supositoria (basis) diantaranya :
1. Basis lemak : Oleum cacao (lemak coklat)
2. Basis yang dapat bercampur atau larut air :        gliserin-gelatin, polietilenglikol (PEG)
3. Bahan dasar lain : pembentuk emulsi M/A, misal campuran tween 61 85% dengan gliserin laurat 15%.
BAHAN DASAR SUPOSITORIA
Basis supositoria yang baik harus mempunyai sifat :
1.Padat pada suhu kamar sehingga dapat dibentuk dengan tangan atau dicetak, tetapi akan melunak pada suhu rektum dan dapat bercampur dengan cairan tubuh.
2.Tidak beracun dan tidak menimbulkan iritasi.
3.Dapat bercampur dengan bermacam-macam obat
4.Stabil dalam penyimpanan, tidak menunjukkan perubahan warna, bau, dan pemisahan obat.
5.Kadar air mencukupi
6.Untuk basis lemak, maka bilangan asam, bilangan iodium, dan bilangan penyabunan harus diketahui jelas.
SUPOSITORIA DENGAN BASIS OLEUM CACAO (LEMAK COKLAT)
Untuk menghindari bentuk-bentuk kristal tidak stabil di atas dapat dilakukan dengan cara :
a.  Oleum cacao tidak dilelehkan seluruhnya, cukup 2/3-nya saja yang dilelehkan.
  Jika dilelehkan seluruhnya, maka oleum cacao akan kehilangan semua inti kristal stabil yang berguna untuk memadat.
b.  Penambahan sejumlah kecil bentuk kristal stabil ke dalam lelehan oleum cacao untuk mempercepat perubahan bentuk tidak stabil menjadi bentuk stabil.
c.  Pembekuan lelehan selama beberapa jam atau beberapa hari.
}Zat yang meningkatkan titik lebur oleum cacao : cera atau cetaceum sebanyak 6%.  (>6% : menghasilkan campuran dengan titik lebur 370 C, <4% : menghasilkan campuran dengan titik lebur <330 C).
}Zat yang dapat menurunkan titik lebur oleum cacao : kloralhidrat, fenol, minyak atsiri.
}Lemak coklat jarang digunakan untuk ovula karena meninggalkan residu yang tidak dapat diserap.
}Gelatin tergliserinasi jarang dipakai untuk supositoria rektal karena disolusinya lambat.
Keburukan oleum cacao sebagai basis supositoria :
-Meleleh pada udara yang panas.
-Dapat menjadi tengik pada penyimpanan yang lama
-Titik leburnya dapat naik atau turun jika ditambahkan bahan tertentu.
-Adanya sifat polimorfisme.
-Sering bocor (keluar dari rektum karena mencair) selama pemakaian.
-Tidak dapat bercampur dengan cairan sekresi.
SUPOSITORIA DENGAN BASIS PEG
}Mempunyai titik lebur 35-63 0C.
}Tidak meleleh pada suhu tubuh tetapi lsrut dalam cairan sekresi tubuh.
}Formula yang dipakai :
ü  bahan dasar tidak berair : PEG 4000 (25%)   dan PEG 1000 (75%)
ü Bahan dasar berair : PEG 1540 30%, PEG   6000 50%, dan aqua+obat 20%.
}Keuntungan :
-  Tidak mengkristal atau merangsang
-  Tidak ada kesulitan dengan titik leburnya jika   dibandingkan dengan oelum cacao.
-  Tetap kontak dengan lapisan mukosa karena tidak   meleleh pada suhu tubuh.
}Mempunyai titik lebur 35-63 0C.
}Tidak meleleh pada suhu tubuh tetapi lsrut dalam cairan sekresi tubuh.
}Formula yang dipakai :
ü  bahan dasar tidak berair : PEG 4000 (25%)   dan PEG 1000 (75%)
ü Bahan dasar berair : PEG 1540 30%, PEG   6000 50%, dan aqua+obat 20%.
}Keuntungan :
-  Tidak mengkristal atau merangsang
-  Tidak ada kesulitan dengan titik leburnya jika   dibandingkan dengan oelum cacao.
-  Tetap kontak dengan lapisan mukosa karena tidak   meleleh pada suhu tubuh.
SUPOSITORIA DENGAN BASIS GELATIN
Keburukan :
}Cenderung menyerap air karena sifat gliserin yang higroskopis yang dapat menyebabkan dehidrasi atau iritasi jaringan.
}Memerlukan tempat untuk melindungi dari udara lembap agar bantuk dan konsistensinya terjaga.
Kebaikan :
}Lebih mudah bercampur dengan cairan tubuh dibandingkan dengan oleum cacao.
METODE PEMBUATAN SUPOSITORIA
}Dengan tangan
  Hanya dapat diterapkan untuk supositoria dengan bahan dasar oleum cacao skala kecil, dan jika zat aktif tidak tahan pemanasan.
}Dengan mencetak hasil leburan
§Menggunakan basis gliserin-gelatin : cetakan harus dibasahi dulu dengan parafin cair.
§Menggunakan basis oleum cacao dan PEG : cetakan tidak perlu dibasahi karena akan mengerut pada proses pendinginan dan mudah dilepas dari cetakan.
}Dengan kompresi
  Proses penuangan, pendinginan, dan pelepasan supositoria dilakukan dengan mesin.
PENYIMPANAN SUPOSITORIA
Pada wadah tertutup baik, di tempat sejuk.





















dear, 21 april '12

sungguh malam ini suasana hatiku begitu tak menentu, semua membuatku risau, membuatku tak berdaya...
help me god :((

SALEP



Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir (FI ed IV). Bahan obatnya larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok (FI ed III). Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung obat keras atau narkotik adalah 10 % ( Anief, 2005).
Fungsi salep adalah :
a. Sebagai bahan pembawa substansi obat untuk pengobatan kulit
b. Sebagai bahan pelumas pada kulit
c. Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair dan rangsang kulit ( Anief, 2005). 

Kualitas dasar salep meliputi:
a. Stabil, selama masih dipakai mengobati. Maka salep harus bebas dari inkompatibilitas, stabil pada suhu kamar dan kelembaban yang ada dalam kamar.
b. Lunak, yaitu semua zat dalam keadaan halus dan seluruh produk menjadi lunak dan homogen. Sebab salep digunakan untuk kulit yang teriritasi,inflamasi dan ekskloriasi.
c. Mudah dipakai, umumnya salep tipe emulsi adalah yang paling mudah dipakai dan dihilangkan dari kulit.
d. Dasar salep yang cocok yaitu dasar salep harus kompatibel secara fisika dan kimia dengan obat yang dikandungnya. Dasar salep tidak boleh merusak atau menghambat aksi terapi dari obat yang mampu melepas obatnya pada daerah yang diobati.
e. Terdistribusi merata, obat harus terdistribusi merata melalui dasar salep padat atau cair pada pengobatan (Anief, 2005).
Persyaratan salep menurut FI ed III
1. Pemerian
Tidak boleh berbau tengik
2. Kadar
Kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang mengandung obat keras atau narkotik, kadar bahan obat adalah 10 %.
3. Dasar salep
4. Homogenitas
Jika salep dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, harus menunjukkan susunan yang homogen.
5. Penandaan
Pada etiket harus tertera “obat luar” (Syamsuni, 2005).

Salep dapat digolongkan berdasarkan konsistensi, sifat farmakologi, bahan dasarnya dan formularium nasional antara lain:
1. Menurut konsistensi salep
a. Unguenta
Salep yang memiliki konsistensi seperti mentega, tidak mencair pada suhu biasa, tetapi mudah dioleskan
b. Krim ( cream )
Salep yang banyak mengandung air, mudah diserap kulit, suatu tipe yang dapat dicuci dengan air
c. Pasta
Salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat ( serbuk) berupa suatu salep tebal karena merupakan penutup/pelindung bagian kulit yang diolesi.
d. Cerata
Salep berlemak yang mengandung persentase lilin ( wax) yang tinggi sehingga konsistensinya lebih keras ( ceratum labiale )
e. Gelones / spumae/ jelly
Salep yang lebih halus, umumnya cair , dan sedikit mengandung atau tidak mengandung mukosa ; sebagai pelicin atau basis, biasanya berupa campuran sederhana yang terdiri dari minyak dan lemak dengan titik lebur rendah. Contoh : starch jelly ( amilum 10% dengan air mendidih).
2. Menurut sifat farmakologi / terapetik dan penetrasinya
a. Salep epidermik ( epidermic ointment , salep penutup )
Salep ini berguna untuk melindungi kulit, menghasilkan efek lokal dan untuk meredakan rangsangan / anestesi lokal ; tidak diabsorbsi ; kadang-kadang ditambahkan antiseptik atau astringent. Dasar salep yang baik untuk jenis salep ini adalah senyawa hidrokarbon.
b. Salep endodermik
Salep yang bahan obatnya menembus ke dalam tubuh melalui kulit, tetapi tidak melalui kulit ; terabsorbsi sebagian dan digunakan untuk melunakkan kulit atau selaput lendir. Dasar salep yang terbaik adalah minyak lemak.
c. Salep diadermik
Salep yang bahan obatnya menembus ke dalam tubuh melalui kulit untuk mencapai efek yang diinginkan. Misalnya, salep yang mengandung senyawa merkuri iodida atau belladona.
3. Menurut dasar salepnya
a. Dasar salep hidrofobik
Salep yang tidak suka air atau salep yang dasar salepnya berlemak ( greassy bases ) : tidak dapat dicuci dengan air. Misalnya, campuran lemak-lemak , minyak lemak, malam.
b. Dasar salep hidrofilik
Salep yang suka air atau kuat menarik air, biasanya mempunyai dasar salep tipe o/w.
4. Menurut formularium nasional
a. Dasar salep 1 ( dasar salep senyawa h drokarbon)
b. Dasar salep 2 ( dasar salep serap )
c. Dasar salep 3 ( dasar salep yang dapat dicuci dengan air atau dasar salep emulsi o/w)
d. Dasar salep 4 ( dasar salep yang larut dalam air )

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2005, Farmasetika , Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Anonim, 1978, Formularium Nasional II, Depkes RI, Jakarta.
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia III, Depkes RI, Jakarta.
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia IV, Depkes RI, Jakarta.
Syamsuni, 2005, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

Jumat, 20 April 2012

Narsis MP3 SMANTIL

ZOEL HUNOWU: Narsis MP3 SMANTIL: Tolong aku (The rain) - Zoel Hunowu Doa - Melvin Puadji Doa - Yahya Djafar Doa - Habriyanto Mootilango Doa - Budi Dai Surgamu (Ungu) - ...

Kamis, 19 April 2012

sunggus sangat mebosankan hari ini, tak ad kuliah di rumah aja ....

tugas laporan botani semester 1


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Tumbuhan merupakan gudang obat yang memiliki manfaat untuk berbagai penyakit. Pemanfaatan tanaman yang digunakan sebagai tumbuhan obat menyebabkan masyarakat lebih mengkonsumsi tanaman dibandingkan jika membeli obat modern. Herbarium merupakan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan suatu proses tertentu. Selain itu herbarium dapat diartikan sebagai koleksi kering spesimen tumbuhan yang digunakan dalam penelitian maupun sebagai museum tumbuhan.
spesimen tumbuhan yang telah dikeringkan ini menjadi sarana yang penting untuk studi pembelajaran di masa lalu. Pada awalnya untuk menyebut tumbuhan yang telah diawetkan ini  dipakai istilah “ horto siccus” ,  “ horto motuus” , “ horto hiemalis” , “ phytophylacium” .Istilah “ herbarium “ di perkenalkan oleh Linneaus yang kemudian dipakai sampai sekarang. Saat ini herbarium tidak hanya merupakan spesiman tumbuhan yang diawetkan tapi juga mempunyai suatu lingkup kegiatan botani tertentu sebagai sumber informasi dasar untuk para ahli taksonomi dan berperan sebagai  pusat penelitian dan pengajaran,  juga pusat informasi bagi masyarakat umum. 




Herbarium diartikan juga sebagai data dengan sejumlah data mentah yang belum diolah. Masing – masing spesimen  dapat memberikan bermacam- macam  informasi, tergantung  kelengkapan spesimen data, dan asal- usul  materialnya. Herbarium dapat dibuat dengan 2 macam cara yaitu cara kering dan cara basah. Sesuai dengan namanya herbarium kering disimpan dalam keadaan kering sedangkan herbarium basah disimpan dalam keadaan basah .
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apa pun juga dan kecuali dinyatakan lain,berupa bahan yang dikeringkan. Simplisia dibedakan menjadi simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan (mineral).

1.2 Rumusan masalah
1.      Apa yang yang dimaksud dengan simplisia, herbarium, determinasi.
2.      Bagaimana langka-langkah pembuatan herbarium.
3.      Bagaimana proses pembuatan simplisia.
4.      Bagaimana cara determinasi tumbuhan.
1.3 Tujuan
1.      Mengetahui tentang simplisia, herbarium, dan determinasi
2.      Mengetahui langkah – langkah pembuatan herbarium
3.      Mengetahui proses simplisia
4.      Mengetahui cara determinasi tumbuhan





1.4  Manfaat

1.      Mahasiswa dapat menguraikan langkah-langkah pembuatan herbarium   Dan simplisia.
2.      Mahasiswa mampu merealisasikan cara mendertiminasi tumbuhan.
3.      Memberikan kepada para mahasiswa bentuk pengalaman nyata serta    permasalahan yang dihadapi dunia kerja dan menumbuhkan rasa tanggung jawab profesi.
4.       Mahasiswa dapat menguasai bentuk morfologi tumbuhan secara umum














BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
       2.1     BOTANI
Botani merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi yang mengkhususkan diri dalam mempelajari seluruh aspek biologi tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, dalam botani dipelajari semua disiplin ilmu biologi untuk mempelajari pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, perkembangan, interaksi dengan komponen biotik dan komponen abiotik, serta evolusi tumbuhan.
Orang yang menekuni bidang botani disebut sebagai botanis. Botani, cabang dari biologi yang mengkaji tentang tanaman. Tumbuhan didefinisikan sebagai organisme multiselular yang bisa berfotosintesis. Organisme tersebut dinamakan tumbuhan, bagaimanapun, organisme seperti bakteri, alga, dan jamur, masih dalam ruang lingkup botani, hal itu dikarenakan mereka mempunyai hubungan sejarah dengan disiplin dan kesamaan mereka terhadap tumbuhan sejati.
Botani mengkaji semua aspek dari tanaman, dari yang terkecil dan berbentuk paling sederhana sampai yang terbesar dan paling kompleks, dari kajian tentang segala aspek tentang tanaman individu sampai interaksi kompleks dari berbagai anggota komunitas tanaman yang kompleks dengan lingkungan dan hewan.

2. 2 HERBARIUM
Herbarium adalah spesimen yang digunakan untuk studi taksonomi berupa tumbuhan segar yang masih hidup tapi biasanya berupa bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan dengan metode tersebut.(taksonomi hal.152). Herbarium adalah tumbuhan utuh yang telah kering. Utuh maksudnya lengkap organ vegetatif dan generatif.
 Organ vegetatif terdiri dari akar, batang, daun sedangkan organ generatif terdiri dari bunga, buah dan biji. Herbarium dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
1.      Herbarium kering
Tumbuhan yang dapat diambil untuk dapat dibuat herbarium itu tanaman lengkap, artinya mempunyai akar, batang, buah, bunga dan sebagainya. Adakalanya tumbuhan tidak selalu diambil lengkap, maka diambil bagian – bagian yang mewakili dari tumbuhan tersebut. Syarat-syarat yang diperlukan dalam pengambilan materi herbarium yaitu :
a.       Kalau mungkin dapat diambil seluruh tumbuhan lengkap dengan bunga dan buahnya. Untuk tumbuh tumbuhan yang berbunga hal ini biasanya diperlukan untuk identifikasi golongan tanaman    paku – pakuan (pteridophyta)
b.      Materi atau spesimen dengan buah tanpa bunga umumnya kurang berharga daripada yang berbunga , sebab biasanya akan lebih susah mendeterminasikan atau mengidentifikasi suatu tanaman tanpa bunga daripada yang mempunyai bunga
c.       Materi yang diambil tanpa bunga atau buah, sangat sukar untuk diidentifikasiatau mungkin identifikasinya kurang kurang tepat atau kurang teliti, kecuali untuk tanaman yang mempunyai penampakan bagian – bagian vegetatif yang sangat menonjol hingga mudah diketahui atau dikenal
d.      Jangan sekali – kali mencampur materi atau spesimen dari tumbuhan yang berbeda tempat pengumpulannya apalgi yang dikumpulkan pada tanggal yang berbeda.
e.       Lebih baik mempunyai koleksi yang sedikit tetapi  lengkap.


2.      Herbarium basah
Herbarium basah biasanya untuk tumbuhan jenis bryophyta, larutan penmgawet yang digunakan adalah alkohol 70%. Apabila tanaman memerlukan perjalanan jauh dari lokasi kelaboratorium, maka untuk menghindari terjadinya kerusakan atau pembusukan karena jamur, maka kertas koran yang diisi dengan materi herbarium dimasukkan ke dalam kantong plastik atau kaleng yang terbuat dari tima seng dengan tujuan 35x35 cm yang berisi alkohol 70% kemudian ditutup rapat – rapat (biasanya bertahan sampai kurang lebih satu bulan). Herbarium yang baik adalah herbarium yang lengkap organ vegetatif dan generatifnya.

2.3       SIMPLISIA
Simplisia menurut Farmakope indonesia edisi III adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang dikeringkan. Penyiapan sampel (simplisia) merupakan proses memperoleh simplisia dari alam yang baik dan memenuhi syarat – syarat mutu yang dikehendaki. Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami proses pengolahan apapun juga kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan. (Farmakope indonesia III:xxx)
Simplisia dapat digolongkan menjadi 3 yaitu :
a.    Simplisia Nabati
Simplisia berupa tanaman utuh , bagian tanaman eksudat tanaman.eksudat tanaman ialah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya atau zat – zat nabati lainnya dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni
b.   Simplisia Hewani
Simplisia berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat – zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni

c.       Simplisia pelican (mineral)
Simplisia yang berupa bahan pelican (mineral) yang belum     diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni
2. 4      DETERMINASI
Determinasi adalah suatu kata yang begitu hebat yang mencerminkan sifat-sifat seorang yang berhasil dalam dunia ini. Determinasi tumbuhan dilakukan untuk mengidentifikasi klasifikasi tumbuhan tersebut berdasarkan ciri – ciri morfologi maupun anatominnya. Kata kunci determinasi atau kunnci dikotom adalah cara atau langkah dan mengenali organisme dan mengelompokkannya pada takson makhluk hidup. Kunci dikotomis berisi deskripsi ciri – ciri organisme yang disajikan dengan karakter berlawanan. Kunci dikotomis terdiri dari sederetan pernyataan yang terdiri dari dua baris dengan ciri yang berlawanan. 










BAB III
METODE KERJA

3.1 Alat dan bahan
3.1.1        Herbarium
3.1.1.1 Alat Herbarium

1.      Cuter                                                                                             2. Gergaji       
 





3.      Gunting                 
                 





3.1.1.2 Bahan Herbarium                                                                                  
           1. Alkohol                                                                               2. Bambu
 









3.Karung                                                                     4. Kapas
 







5.      Kertas HVS                                                                                 6. Lakban









7.      Kompas     
 








3.1.2        Simplisia
3.1.2.1              Alat simplisia

1.      Cuter                                                                           2. Gergaji       
 








3.Gunting                                      

 












3.1.1.2 Bahan simplisia                                                                                      
           1. Alkohol                                                                   2. Bambu
 








3.Karung                                                                     4. Kapas
 






6.      Lakban
5.      Kertas HVS
                                                    
           






7. Kompas
 










3.2      LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN
3.2.1  lokasi pelaksanaan PKL
Tempat pelaksanaan PKL di Desa Bilungala Kecamatan Bone pantai Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo
  3.2.2 Waktu pelaksanan PKL
Pelaksanaan PKL dilaksanakan pada tanggal 6 sampai 9 oktober 2011














3.3      Cara Kerja
3.3.1 Herbarium
HERBARIUM (SKEMA)
Rounded Rectangle: • Tanaman utuh
• 5 bentuk daun
• 3 bentuk batang
• 2 bentuk akar
 




-          Disortasi basah
-          Pencucian sampel
Rounded Rectangle: pengokotor
 


-          Dicuci dengan alkohol 70%
-          Dipress dengan sasak
-          Rounded Rectangle: Herbarium kering Dikeringkan 

 

-          Rounded Rectangle: Herbarium  Diberi keterangan dan dibingkai




3.3.2 Simplisia
Simplisia (SKEMA)
Rounded Rectangle: Tanaman jeruk purut
 



-          Di panen
-          Disortasi basah
-          Pencucian sampel
Rounded Rectangle:    serbuk
Rounded Rectangle: Haxel
 


   - Dikeringkan                                  -  Dikeringkan
- Digunting berbentuk dadu           -  Digunting seperti     Dadu
- Disimpan pada wadah berkaca    - Disimpan pada wadah   berkaca
                              - Dihaluskan







BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil Kerja
4.1.1        Herbarium
       hasil kerja herbarium telah kami kerjakan melalui tahap-tahap pembuatan herbarium tetapi hasil herbarium yang kita dapat sekarang belum mengalami hasil akhir karena dalam pembuatan herbarium setelah di pres dan di tempelkan kemudian di simpan selama 3 bulan di tempat  yang tidak mudah berjamur, untuk menghasilkan hasil yang memuaskan. Kegunaan pembuatan herbarium adalah untuk menambah wawasan tentang keanekaragaman yang berasal dari tumbuhan sehingga kita bisa juga mendikripsikan tumbuh-tumbuhan yang akan dibuat untuk herbarium
4.1.2        Simplisia
       Hasil akhir dari pembuatan simplisia telah selesai dari simplisia serbuk maupum  simplisia haksel . untuk simplisia yang serbuk hasilnya dalam bentuk serbuk artinya sudah dihaluskan dengan cara ditumbuk menggunakan alu . sedangkan simplisa dalam bentuk haksel hasilnya masih dalam bentuk potongan kecil-kecil .





4.2  pembahasan
4.2.1        herbarium
1.      tanaman utuh
Jeruk purut
a.       Klasifikasi
Kingdom            :  Plantae
Divisi                  :  Maknoliophyta
Kelas                  :  Magnoliopsida
Subkelas    :           Rodidae
Ordo                   :  Sapindales
Family                :  Rutaceae
Genus        :           Citrus
Spesies               :  Citrus hystrix
(platmator)


b.      Deskripsi
Tanaman jeruk purut berasal dari kawasan indo-malaya yang mencakup indo-cina, malaysia, indonesia, filipina (asia tenggara). Pohonnya pendek dan rindang. Berumur pendek, buahnya sangat lebat dan produktuktif berbuah sepanjang tahun. Tmpat tumbuh pada dataran rendah 1-400 m dpl.
Akar tumbuhan jaruk purut merupakan akar yang berbentuk tunggang (radix primaria).
Batang berkayu berbentuk bulat (teres), bercabang monopodial dengan permukaan berduri (spinosus), arah tumbuh batang tegak lurus (erectus), arah tumbuh cabang condong ke atas (patens).
Daun jeruk purut merupakan daun tidak lengkap yang tidak memiliki pelepah, helain daun berbentuk bulat telur (ovatus), daun menyirip beranak daun satu (unifoliolatus), pangkal daun tumpul (obtusus), ujung daun tumpul (obtusus), tulang daun menyirip (penninervis), tepi daun rata berbagi menyirip (pinnatipartitus), tangkai daun pendek, permukaan daun mengkilat (nitidus), daging daun seperti kulit atau belulang (coriaceus), dengan warna daun hijau tua. Bunga berbentuk seperti bintang (rotatus), bertangkai pendek berbunga banyak (planta multifolia) dengan warna putih kekuningan.
Buah berbentuk bulat seperti bola golf dengan kulit berwarna hijau, berkerut dan berbenjol-benjol. Daging buah terasa asam dan pahit getir.
c.       Kandungan kimia
Daun mengandung tanin 1,8 %, steroid triterpenoid, dan minyak atsiri 1-1,5% v/b. Kulit buah mengandung saponin, tanin 1%, steroid triterpenoid dan minyak atsiri yang mengandung sitrat 2-2,5% v/d.
d.      Khasiat dan manfaat
Daun berkhasiat sebagai stimulan dan penyegar. Digunakan untuk mengatasi badan letih dan iemah sehabis sakit berat. Kulit buah berkhasiat sebagai stimulan, berbau khas aromatik, rasanya agak asin, kelat dan lama-kelamaan agak pahit. Buah di gunakan untuk mengatasi influensa, badan terasa lelah, rambut kepala yang bau, serta kulit bersisik dan mengelupas.


.
Batak: unte mukur, unte pangir; Lampung: lumo purut, lemau sarakan; Nias: dema kafalo; Sunda, Jawa: limau purut, jeruk wangi, jeruk purut; Bali: jeruk linglang, jeruk purut; Flores: mude mantang busur, mude nelu; Seram: ahusi lepea; Bragis: lemo puru; Arafuru: munte kereng; Ambon: usi ela; Halmahera: lemo jobatai, wama faleela.
1.      Daun
1)      Biduri.  
a.      Klasifikasi
-          Kindom          : Plantae
-          Subkindom     : Tracheobionta
-          Superdivisi     : Spermatophyta
-          Divisi              : Maknoliophyta
-          Kelas               : Magnoliopsida
-          Subkelas          : Asteridae
-          Ordo                : Gentinales
-          Famili             : Asclepiadaceae
-          Genus              : Calotropi
-          Species            : Calotropis gigantae.
b.    Deskripsi
Biduri (Calotropis gigantea) merupakan tumbuhan perdu liar yang berasal dari India yang sangat sulit untuk dibasmi karena perkembangbiakannya yang cepat. Berumur menahun atau pariental. Selain itu, juga mengandung berbagai zat toxic yang biasa disebut zat alelopati. Zat inilah yang melindunginya dari insekta pengganggu. Zat alelopati pada tanaman merupakan bahan yang dapat dimanfaatkan sebagai insektisida alami. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), biduri adalah pohon yang seratnya dapat dijadikan pakaian; Calotropis gigantea. Tanaman .ini tersebar di seluruh Asia Tenggara, biasanya tumbuh di tanah yang kurang subur, padang rumput kering dari lereng-lereng gunung yang rendah, serta di pantai pada dataran tinggi pada ketinggian 500-1500 m dpl dengan frekuensi yang banyak (Anonim2 2009).
Daun biduri merupakan daun tidak lengkap karena tidak memiliki upih dan tangkai daun (vagina dan  petiolus) tetapi hanya memiliki helaian daun (lamina) yang melekat atau duduk pada batang yang di sebut daun duduk (sissilia), bentuk helaian daun bangun bulat telur (ovatus), ujung daun tumpul (obtusus), tulang daun menyirip (penninervis), tepi daun rata (integer), permukaan daun berambut kasap (scaber), daging daun seperti kulit atau belulang (coreaceus), warna daun hijau muda putih. Bunga majemuk, berbentuk payung (umbella), dengan titik tumbuh di ketiak daun (axillaris), tangkai panjang berbunga banyak (planta multifolia) dengan warna kelopak warna hijau, mahkota berwarna putih sedikit keunguan.
c.     Kandungan kimia
Akar mengandung saponin, sapogenin, kalotropin, kalotoksin, uskarin, kalaktin, gigantin dan harsa. Daun mengandung saponin, flavonoid, polivenol, tanin, dan kalsium oksalat. Batang mengandung tanin, saponin, dan kalsium oksalat. Getah mengandung racun jantung yang menyerupai digitalis.
d.    Khasiat dan manfaat
Kulit akar berkhasiat melancarkan aliran empedu ke usus, pembulu keringat, perangsang muntah, memacu kerja enzim pencernaan dan peluruh kencing. Kulit kayu berkhasiat sebagai emetik sedangkan bunga berkhasiat sebagai tonik dan untuk menambah nafsu makan. Daun berkhasiat sebagai obat kulit dan menghilangkan gatal. Getah beracun dan dapat menyebabkan muntah, tetapi berkhasiat sebagai obat pencahar. Kulit akar di gunakan sebagai pengobatan demam, perut terasa penuh, kaki pegal dan lemas, gigitan ular beracun, borok kronis. Daun di gunakan untuk pengobatan kudis, luka, borok, sariawan, gatal pada cacar air, campak, demam dan batuk. Bunga di gunakan sebagai pengobatan radang lambung, batuk, sesak nafas, influensa, kencing nanah dan kusta. Getah di gunakan untuk pengobatan bisul, eksim, luka, sakit gigi, dan pembesaran kelenjar getah bening.



b.    Nama daerah
Sumatera: Rubik, biduri, rembega, lembega, rumbigo; Jawa: babakoan, badori, biduri, widuri, saduri; Bali: monori, maduri; Nusa tenggara: modo kapouk, kolonsusu, kore; Sulawesi: rambega.
1.    Bugenfil.
a.         Klasifikasi
Kingdom                : Plantae
Subkindom             : Tracheobionta
Superdivisi             : Spermatophyta
Divisi                     : Maknoliophyta                                      
Kelas                      : Magnoliopsida
Subkelas                 : Hamametidae
Ordo                       : Curryophyllate
Family                    : Nictaginaceae
Genus                      : Bougainvillea
Spesies                    : Bougainviilea spectabilis
b.      Deskripsi.
Tumbuhan bugenfil merupakan tumbuhan perdu tahunan atau berbatang keras, tempat tubuh pada dataran rendah dengan ketinggian 1-1400 m di atas permukaan laut, dengan frekuensi keberadaan tanaman banyak, hidup di permukaan tanah yang lembab, kering, dan tanah yang berbatu dan berkerikil yang biasanya di jadikan tanaman hias dengan perkembang biakan yang cepat.
Daun bogenfil merupakan daun tidak lengkap karena tidak memiliki upih daun (vagina) ) tetapi hanya memiliki helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus), bentuk helaian daun bangun jantung (cordatus), ujung daun meruncing (acuminatus),pangkal daun berlekuk (emarginatus), tulang daun menyirip (penninervis), tepi daun rata (integer), permukaan daun licin (laevis), daging daun seperti kertas (papyraceus), warna daun hijau tua.
c.       Kandungan kimia
Daun, bunga, akar, dan kulit batang mengandung saponin dan polifenol.
3. Sambiloto
 a.   Klasifikasi
Kingdom                : Plantae
Subkindom             : Tracheobionta
Superdivisi             : Spermatophyta
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                      : Magnoliopsida
Subkelas                 : Asteridaea
Ordo                       : Scrophulariales
Family                    : Achantaceae
Genus                      : Andrographis
Spesies                    :Andrographis paniculata


b.    Deskripsi.
Tumbuhan sambiloto merupakan terna musiman atau tumbuhan anual, tumbuh liar di tempat terbuka, seperti tepi sungai, tanah lengkap, tumbuh di dataran rendah pada ketinggian 700 m di atas permukaan laut, dengan frekuensi keberadan tumbuh banyak yang tumbuh liar dengan perkembang biakan yang cepat.
Daun sambiloto merupakan daun tidak lengkap karena tidak memiliki upih daun (vagina) ) tetapi hanya memiliki helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus), bentuk helaian daun bangun lanset (lanceolatus), ujung daun meruncing (acuminatus),pangkal daun runcing (acutus), tulang daun menyirip (penninervis), tepi daun rata (integer), permukaan daun licin (laevis), daging daun seperti perkamen (perkamenteus), warna daun hijau tua.
c.    Kandungan kimia
Deoksiandrografolid, andrografolid, neoandrografolid, 14-deoksi-11-1, polimetoksiflavon, didehidroandrografolid, homoandrografolid, flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral, asam kresik dan damar.

c.         Khasiat dan manfaat
Berkhasiat sebagai obat hepatitis, kencing manis, darah tinggi, kangker, kusta, asma, leptospirosus, radang amandel, malaria, pneumonia dan bronkitis.
d.        Nama daerah
Sunda: ki oray, ki peurat, takilo; Jawa: bidara, sadilata, sambilata, takila; Sumatra: pepaitan.


4,  Mangga
a.   Klasifikasi.
Kingdom                : Plantae
Subkindom             : Tracheobionta
Superdivisi             : Spermatophyta
Divisi                     : Maknoliophyta
Kelas                      : Magnoliopsida
Subkelas                 : Rosidae
Ordo                       : Sapindales
Family                    : Anacardiaceae
Genus                     : Mangifera
Spesies                    : Mangifera indica
b. Deskripsi.
Tumbuhan mangga merupakan tumbuhan menahun atau tumbuhan keras, tempat tumbuh pada dataran rendah dengan ketinggian 5-1200 m di atas permukaan laut yang tumbuh bebas di atas tanah dengan frekuensi tanaman banyak pada keadaan curah hujan yang tidak terlalu tinggi . Merupakan tanaman yang di perbanyak dengan biji yang berbatang keras, berasal dari India laliu menyebar ke Indonesia dan Malaisia.
 Daun mangga merupakan daun tidak lenkap karena tidak memiliki upih daun (vagina) ) tetapi hanya memiliki helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus), bentuk helaian daun bangun jorong (ovalis), ujung daun runcing (acutus),pangkal daun tumpul (obtusus), tulang daun menyirip (penninervis), tepi daun rata (integer), permukaan daun licin (laevis), daging daun seperti kulit atau belulang (coriaceus), warna daun hijau tua.



c.  Kandungan kimia
Vitamin C, karoten dan flavonoid.
d.  Khasiat dan manfaat
Berkhasiat harotenoid, pengelat, peluruh urine, penyegar, penambah nafsu makan, pencakar ringan, peluruh dahak, antioksidan, penyembuhan radang kulit, influensa, asma, gangguan penglihatan, gusi berdarah, radang tenggorokan, sesak nafas, diare, bisul, kudis, perut mules, cacingan, keputihan dan rematik.
e.    Nama daerah
Gorontalo: oile
1.         Tembelekan
a.    Klasifikasi.
Kingdom                : Plantae
Subkindom             : Tracheobionta
Superdivisi             : Spermatophyta
Divisi                      : Maknoliophyta
Kelas                      : Magnoliopsida
Subkelas                 : Acteridae
Ordo                        : Lamiales
Family                    : Verbinaceae
Genus                      : Lantana
Spesies                    : lantana camara
b.    Dekripsi
Tumbuhan tembelekan merupakan tumbuhan perdu tegak atau setengah merambat, dalam golongan semak berduri, tempat tumbuh pada dataran tinggi dengan ketinggian sampai 1.700 m di atas permukaan laut, di tempat panas, banyak dipakai sebagai tanaman pagar, hidup liar di tanah dengan frekuensi tanaman yang banyak.
Daun tembelekan merupakan daun tidak lengkap karena tidak memiliki upih  (vagina) tetapi hanya memiliki helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus), bentuk helaian daun bangun bulat telur (ovatus), ujung daun meruncing (acuminatus), pangkal daun tumpul (obtusus) tulang daun menyirip (penninervis), tepi daun bergerigi (serratus), permukaan daun berambut banyak (pilosus), daging daun tipis lunak (herbaceus), warna daun hijau kekuning-kuningan. Bunga majemuk, berbentuk bulir (spica), dengan titik tumbuh di ujung daun, tangkai panjang berbunga banyak (planta multifolia) dengan warna kuning orange. Buah buni, berbentuk bulat berwarna hijau.
c.       Kandungan kimia
Lantadene A, lantadene B, lantanolic acid, lantic acid, humulena, beta-caryophyllena, gamma-terpidena, alpha-pinene, dan p-cymene.
d.    Khasiat dan manfaat
Berkhasiat sebagai obat influensa, TBC, rematik, keputihan, batuk darah, sakit kulit, bisul, bengkak, gatal-gatal, panas tinggi, asma, memar, dan menghentikan pendarahan.
e.     Nama daerah
Sunda: kembang satek, saliyara, tahi ayam; Jawa: kembang telek, tembelekan; Madura: kamanjo, tamanjho; Sumatra: bunga pagar, lai ayam.
2.      Batang
1.      Tembelekan..
a.       Deskripsi.
Batang tumbuhan sambiloto merupakan batang berkayu (lignosus) dalam golongan tumbuhan semak (frutice), bentuk batang induk bangun bulat atau bundar (teres) dengan batang muda berbentuk persegi empat (quadrangularis), bercabang simpodial dengan permukaan berambut dan berduri (pilosus dan spinosus), arah tumbuh batang tegak lurus (erectus), arah tumbuh cabang condong keatas (patens), dengan warna batang coklat orange dan batang muda berwarna hijau.
b.      Kandungan kimia
Lantadene A, lantadene B, lantanolic acid, lantic acid, humulena, beta-caryophyllena, gamma-terpidena, alpha-pinene, dan p-cymene.

c.       Khasiat dan kegunaan
Berkhasiat sebagai obat influensa, TBC, rematik, keputihan, batuk darah, sakit kulit, bisul, bengkak, gatal-gatal, panas tinggi, asma, memar, dan menghentikan pendarahan.
2.      Sambiloto.
a.       Deskripsi
Batang sambiloto merupakan batang  berumput (camus), berbentuk segi empat (quadrangularis), bercabang monopodial dengan permukaan licin (laevis), arah tumbuh batang tegak lurus (erectus), arah tumbuh cabang condong ke atas (patens) dengan warna batang hijau.
b.      Kandungan kimia,
Deoksiandrografolid, andrografolid, neoandrografolid, 14-deoksi-11-1, polimetoksiflavon, didehidroandrografolid, homoandrografolid, flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral, asam kresik dan damar.

c.       Khasiat dan kegunaan
Berkhasiat sebagai obat hepatitis, kencing manis, darah tinggi, kangker, kusta, asma, leptospirosus, radang amandel, malaria, pneumonia dan bronkitis.
3.      Akar
1. Ginje.
a.       Klasifikasi.
 Kingdom                : Plantae
Subkindom             : Tracheobionta
Superdivisi             : Spermatophyta
Divisi                     : Maknoliophyta
Kelas                      : Magnoliopsida
Subkelas                 : Acteridae
Ordo                       : Gentianales
Family                    : Apocynaceae
Genus                      : Thevetia
Spesies                    : Thevetia peruviana

b.      Deskripsi.
Tumbuhan ginje merupakan tumbuhan perdu semusim yang berkayu (lignosus) dalam golongan semak (frutice), tempat tumbuh pada dataran rendah ketinggian 900 m di atas permukaan laut yang tumbuh liar tanah pada ladang dan sebagai tanaman hias pada daerah kering, terdapat dalam keadaan banyak di darat.
Akar berbentuk tunggang (radix primaria), dengan cabang akar yang banyak yang memiliki bagian-bagian leher atau pangkal akar (collum), ujung akar (apex radicis), batang akar (corpus radicis), cabang-cabang akar (radix lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis), rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), dan tudung akar (calyptra).
c.       Kandungan kimia
 Tevetiana (alkaloid gigitalis), nerifolin, perufosida, rufosida, dan       minyak lemak.

Khasiat dan manfaat
Berkhasiat sebagai tonik, diuretik, antibengkak, dan mengobati infeksi kulit.
d.      Nama daerah
Ginji, ghinje, bunga terompet, dan oleander kuning.
















BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah kami melaksanakan praktek kerja lapangan untuk mata kuliah BOTANI dan membuat Laporan ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagaiberikut :
·         Praktek kerja lapangan ini dapat memperluas dan menambah wawasan bagi mahasiswa dalam pendidikan di dunia kerja.
·         Praktek kerja lapangan ini juga dilaksanakan untuk menambah suatu gambaran dalam menjalani dunia kerja.
·         Memiliki tujuan dalam bidang keterampilan bagi mahasiswa untuk setiap praktek yang menerapkan teori-teori langsung pada obyeknya.
·         Mahasiswa diharapkan dapat lebih mengerti dan memahami matakuliah yang menyangkut pada praktek kerja lapangan ini.     
5.2 Saran :
5.2.1  Mahasiswa
              Pelaksanaan praktek ini diharapkan dapat membantu mahasiswa
              dalam mata kuliah BOTANI yang nantinya teori-teori pembelajaran  
              langsung pada obyeknya.
5.2.2  Dosen
              Agar dapat memantau kegiatan mahasiswa yang sedang
              melaksanakan PKL secra intensif sehingga segala kesulitan yang  
              timbul dapat dipecahkan bersama.
            5.2.3   Asisten
                          Dapat memberikan pembelajaran yang berhubungan dengan
                          pekerjaan mahasiswa pada saat melaksanakan PKL, sehingga
                          mahasiswa dapat mengerti dan memahami pekerjaan yang 
                          dilaksanakan.

5.2.4    Masyarakat
             Agar dapat lebih memahami disekitar lingkungan mereka terdapat
             bahan-bahan alam yang memiliki khasiat atau kegunaan sebagai
             bahan pengobatan pada panyakit.













LAMPIRAN :

-          Kegiatan Herbarium
Alat :
Ø  Gunting


Ø  Bambu


Ø  Linggis

Ø  pensil










Ø  pisau

Ø  Paku

Ø  Palu


                        Bahan :           
Ø  Alkohol 70%







Ø  Botol plastik

Ø  Karung


Ø  Koran


Ø  Tali rapia


r
Ø  Sasak


Ø  Lakban



Ø  Kapas









-          Kegiatan simplisia
Alat :
Ø  Pisau



Ø  Gunting

             

Bahan :           
Ø  Koran

·         Karung


Kegiatan pembuatan herbarium                               
·         Pembuatan sasak
 




·         Mencari tanaman
Tumbuhan yang dapat dibuat herbarium sedapat mungikin harus lengkap, artinya mempunyai
 akar, batang, buah, daun, bunga dan sebagainya.
Daun :
Usahakan memperoleh daun daun vertil ( yang mengandung sporangia/sprongium ) dan daun-daun steril ( yang tidak mengandung sporangia/sporangium ),sebab ada paku-pakuan yang kedua macam daun ini berbeda,baik bentuk maupun warna









§  Batang dan akar
Bagian tanaman yang diambil berupa batang dan diambil dan dibersihkan dengan air setelah kering kedalam Koran .


·         Pencucian
Pencucian dibersihakn dengan air mengalir sebab untuk membersihkan tanaman dari benda benda asing dari luar ( tanah, batu dan sebagainya )dan memisahkan tanaman yang tidak dikehendaki .


·         Pengawetan tanaman herbarium dengan memakai alkohol 70%
Karena alkohol 70% mengandung anti bacterial yang dapat mencegah pengaruh bakteri dan jamur .


·         Pewadahan dengan menggunakan lakban tetapi jangan sampai terkena bagian tumbuhan
Karena dapat merusak tumbuhan .





·         Hasil pewadahan daun



·         Hasil pewadahan akar


·         Hasil pewadahan batang


·         Hasil pewadahan tanaman utuh




·         Proses pengepresan




·         Hasil herbarium


Kegiatan pembuatan simplisia
·         Pasca panen
Apabila pengambilan dilakukan secara langsung maka harus memperhatikan keterampilan sipemetik, misalnya di kehendaki daun yang muda,maka daun yang tua jangan dipetik dan jangan merusak tanaman lainnya dan dan waktu pengambilan 09.00-12.00 karena pada waktu tersebut reaksi fotosintesis belangsung dengan sempurna .







·         Pencucian/sortasi basah
Untuk membersihkan tanaman dari benda-benda asing dari luar (tanah, batu, dsb ).


·         Perajangan
Perajangan dilakukan untuk mempermudah proses pnegeringan dan pewadahan .



·         Pengeringan
Tujuan pengeringan untuk mendapatkan simplisia yang awet,tidak rusak dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatife lama, mengurangi kadar air dan mudah dalam penyimpanan dan dihaluskan bila dibuat serbuk .



·         Sortasi kering
Sortasi kering dilakukan sebelum pewadahan yang bertujuan memisahkan sisa-sia benda asing atau bagian tanaman yang tidak dikehendaki


·         Pengepakan
Haksel :


Serbuk :


Jadwal kegiatan
·         Berangkat Kelokasi :  
           
·         Tiba dilokasi/persiapan posko







·         Apotik hidup



·         Pembuatan sasak

·         Pkl dan pembuatan


·         Refresing















DAFTAR PUSTAKA

Dr. Van Steeeins, C.G.G.J.  2008  flora PT Pradnya Paramita; Jakarta.
Tjitrosoempomo,G.1985.morfologi tumbuhan.Gajah Mada University Press; Yogyakarta.
Anonym.1979.Farmakope edisi3 Departemen Kesehatan Republik Indonesia;Jakarta.
Anonym.2011.botani farmas, (online) http//wikipedia.org (diakses 20 oktober 2011).
Anonym.2010.simplisia,(online) http://dprayetno.files.wordpress.(diakses 18 oktober 2011).