- definisi
Supositoria adalah
sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektum,
vagina atau uretra; umunmnya meleleh, melunak, atau melarut pada suhu tubuh.
Supositoria dapat
bertindak sebagai :
}Pelindung jaringan
setempat
}Pembawa zat terapeutik
yang bersifat lokal atau sistemik.
2. macam2 supositoria
Berdasarkan tempat
penggunaan :
Supositoria
rektal
- berbentuk peluru
- digunakan melalui rektum atau anus
- bobot : 2-3 gram, yaitu
dewasa 3 g, anak 2 g (menurut FI
III). Kurang lebih 2 gram (menurut FI
IV)
- bentuk torpedo, keunggulannya : jika bagian yang besar telah masuk melalui jaringan otot penutup anus, supositoria akan tertarik masuk dengan sendirinya.
2. Supositoria vaginal
(ovula)
- berbentuk lonjong seperti kerucut
- digunakan melalui vagina
- berat antara 3-5 gram, menurut FI III 3-6 gram,
umumnya 5 gram.
3. Supositoria uretra
(bacilla, bougies)
- digunakan melalui uretra
- berbentuk tabung
- panjang antara 7-14 cm.
BAHAN DASAR SUPOSITORIA
Bahan
dasar supositoria (basis) diantaranya :
1. Basis lemak : Oleum
cacao (lemak coklat)
2. Basis yang dapat
bercampur atau larut air :
gliserin-gelatin, polietilenglikol (PEG)
3. Bahan dasar lain :
pembentuk emulsi M/A, misal campuran tween 61 85% dengan gliserin laurat 15%.
BAHAN DASAR SUPOSITORIA
Basis supositoria yang
baik harus mempunyai sifat :
1.Padat pada
suhu kamar sehingga dapat dibentuk dengan tangan atau dicetak, tetapi akan
melunak pada suhu rektum dan dapat bercampur dengan cairan tubuh.
2.Tidak
beracun dan tidak menimbulkan iritasi.
3.Dapat
bercampur dengan bermacam-macam obat
4.Stabil dalam
penyimpanan, tidak menunjukkan perubahan warna, bau, dan pemisahan obat.
5.Kadar air
mencukupi
6.Untuk basis
lemak, maka bilangan asam, bilangan iodium, dan bilangan penyabunan harus
diketahui jelas.
SUPOSITORIA DENGAN BASIS
OLEUM CACAO (LEMAK COKLAT)
Untuk menghindari
bentuk-bentuk kristal tidak stabil di atas dapat dilakukan dengan cara :
a. Oleum cacao tidak dilelehkan seluruhnya,
cukup 2/3-nya saja yang dilelehkan.
Jika dilelehkan seluruhnya, maka oleum cacao akan kehilangan semua
inti kristal stabil yang berguna untuk memadat.
b. Penambahan sejumlah kecil bentuk kristal
stabil ke dalam lelehan oleum cacao untuk mempercepat perubahan bentuk tidak
stabil menjadi bentuk stabil.
c. Pembekuan lelehan selama beberapa jam atau
beberapa hari.
}Zat yang meningkatkan
titik lebur oleum cacao : cera atau cetaceum sebanyak 6%. (>6% : menghasilkan campuran dengan titik
lebur 370 C, <4% :
menghasilkan campuran dengan titik lebur <330 C).
}Zat yang dapat
menurunkan titik lebur oleum cacao : kloralhidrat, fenol, minyak atsiri.
}Lemak coklat jarang
digunakan untuk ovula karena meninggalkan residu yang tidak dapat diserap.
}Gelatin tergliserinasi
jarang dipakai untuk supositoria rektal karena disolusinya lambat.
Keburukan oleum cacao
sebagai basis supositoria :
-Meleleh pada udara yang panas.
-Dapat menjadi tengik pada penyimpanan yang lama
-Titik leburnya dapat naik atau turun jika ditambahkan bahan
tertentu.
-Adanya sifat polimorfisme.
-Sering bocor (keluar dari rektum karena mencair) selama
pemakaian.
-Tidak dapat bercampur dengan cairan sekresi.
SUPOSITORIA DENGAN BASIS
PEG
}Mempunyai titik lebur
35-63 0C.
}Tidak meleleh pada suhu
tubuh tetapi lsrut dalam cairan sekresi tubuh.
}Formula yang dipakai :
ü bahan dasar tidak berair : PEG 4000 (25%) dan PEG 1000 (75%)
ü Bahan dasar berair :
PEG 1540 30%, PEG 6000 50%, dan
aqua+obat 20%.
}Keuntungan :
- Tidak mengkristal atau merangsang
- Tidak ada kesulitan
dengan titik leburnya jika dibandingkan
dengan oelum cacao.
- Tetap kontak dengan
lapisan mukosa karena tidak meleleh pada
suhu tubuh.
}Mempunyai titik lebur
35-63 0C.
}Tidak meleleh pada suhu
tubuh tetapi lsrut dalam cairan sekresi tubuh.
}Formula yang dipakai :
ü bahan dasar tidak berair : PEG 4000 (25%) dan PEG 1000 (75%)
ü Bahan dasar berair :
PEG 1540 30%, PEG 6000 50%, dan
aqua+obat 20%.
}Keuntungan :
- Tidak mengkristal atau merangsang
- Tidak ada kesulitan
dengan titik leburnya jika dibandingkan
dengan oelum cacao.
- Tetap kontak dengan
lapisan mukosa karena tidak meleleh pada
suhu tubuh.
SUPOSITORIA DENGAN BASIS
GELATIN
Keburukan :
}Cenderung menyerap air
karena sifat gliserin yang higroskopis yang dapat menyebabkan dehidrasi atau
iritasi jaringan.
}Memerlukan tempat untuk
melindungi dari udara lembap agar bantuk dan konsistensinya terjaga.
Kebaikan :
}Lebih mudah bercampur
dengan cairan tubuh dibandingkan dengan oleum cacao.
METODE PEMBUATAN
SUPOSITORIA
}Dengan tangan
Hanya dapat diterapkan untuk supositoria dengan bahan dasar oleum
cacao skala kecil, dan jika zat aktif tidak tahan pemanasan.
}Dengan mencetak hasil
leburan
§Menggunakan basis
gliserin-gelatin : cetakan harus dibasahi dulu dengan parafin cair.
§Menggunakan basis oleum
cacao dan PEG : cetakan tidak perlu dibasahi karena akan mengerut pada proses
pendinginan dan mudah dilepas dari cetakan.
}Dengan kompresi
Proses penuangan, pendinginan, dan pelepasan supositoria dilakukan
dengan mesin.
PENYIMPANAN SUPOSITORIA
Pada wadah tertutup
baik, di tempat sejuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar